pengertian dan penjelasan osilator
PENGERTIAN DAN PENJELASAN OSILATOR
Diagram Rangkaian Osilator Secara Umum |
PENGERTIAN OSILATOR
Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan elemen-elemen
aktif dan pasif untuk menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau bentuk
gelombang periodik lainnya. Suatu osilator memberikan tegangan keluaran dari
suatu bentuk gelombang yang diketahui tanpa penggunaan sinyal masuk dari luar.
Osilator mengubah daya arus seaarh (dc) dari catu daya ke daya arus bolak-balik
(ac) dalam beban. Dengan demikian fungsi osilator berlawanan dengan penyearah
yang mengubah daya searah ke daya bolak-balik. Suatu osilator dapat
membangkitkan bentuk gelombang pada suatu frekuensi dalam batas beberapa siklus
tiap jam sampai beberapa ratus juta siklus tiap detik. Osilator dapat hamper secara murni menghasikan
gelombang sinusoidal dengan frekuensi tetap, ataupun gelombang yang hanya
dengan harmonic. Osilator umumnya digunakan dalam
pemancar dan penerima radio dan televise, dalam radar dan dalam berbagai sistem
komunikasi.
TEORI RANGKAIAN
Osilator bisa dibangun dengan menggunakan beberapa teknik dasar,
yaitu:
- Menggunakan komponen-komponen yang
memperlihatkan karakteristik resistansi
negatif, dan lazimnya menggunakan dioda terobosan dan UJT
- Menggunakan umpanbalik positif pada penguat. Umpanbalik positif menguatkan desah internal yang terdapat pada penguat. Jika keluaran penguat sefasa dengan masukkannya, osilasi akan terjadi.
PRINSIP DASAR OSILATOR
Dalam suatu osilator, suatu
resistansi negatif diberikan untuk kompensasi kehilangan-kehilangan (kebocoran)
dalam rangkaian. Dalam osilator umpan-balik, umpan-balik positif dari luar
cukup untuk membuat perolehan keseluruhan menjadi tidak terhingga dan
memberikan resistansi negatif yang diperlukan untuk menanggulangi peredaman
alami dari osilator. Dalam osilator resistansi negatif terjadi umpan-balik
positif dalam dan berperan menghasilkan resistansi negatif yang diperlukan. Dalam
suatu osilator tidak ada sinyal yang diberikan dari luar. Sinyal awal untuk
menyulut (trigger) osilasi biasanya diberikan oleh tegangan derau. Tegangan
derau muncul sewaktu catu daya dihidupkan. Karena spektrum frekuensi derau
sangat lebar, osilator selalu memiliki tegangan komponen pada frekuensi yang
benar untuk bekerjanya osilator.
Seluruh
osilator umpan balik memerlukan beberapa devais atau mekanisme yang menyediakan
penguatan (gain) yang dikombinasikan dengan sebuah susunan umpan balik. Gambar
di bawah ini, menunjukkan diagram rangkaian osilator secara umum.
Sebuah penguat (amplifier)
yang mempunyai penguatan tegangan yang output dan inputnya dihubungkan melalui
rangkaian umpan balik. Ini
mengembalikan sebuah fraksi, dari tegangan output ke input penguat. Catatlah bahwa gain dari penguat
dan faktor umpan balik tergantung frekuensi. Secara umum, baik penguat maupun
rangkaian umpan balik akan mengubah besar dan fasa dari sinyal.
Misal sebuah sinyal fluktuasi:
Misal sebuah sinyal fluktuasi:
maka output dari penguat
yang akan menghasilkan sinyal input baru
("echoed")
yang kembali ke input penguat.
Ini akan menjadi input baru dimana input baru ini akan dikuatkan dan akan
menghasilkan echo baru pada input dan seterusnya. Setelah beberapa kali
mengelilingi loop, amplitudo dari echo terbaru akan menjadi:
Dengan melihat persamaan diatas, maka jika:
Echo akan berangsur-angsur menghilang. Namun jika kita mengatur :
Ukuran echo cenderung bertambah dengan waktu, atau paling tidak akan tetap
konstan jika kita mengatur
sebagai hasilnya kita menemukan bahwa sebuah sinyal inisial menghasila]kan sebuah sinyal yang
berulang terus-menerus yang amplitudonya tidak hilang:
memberikan bahwa:
dua persamaan terakhir disebut juga "Kriteria
Barkhausen" . Beberapa sistem yang memenuhi kriteria ini dapat
berosilasi pada frekuensi dimana kedua persamaan diatas dapat terpenuhi.
JENIS - JENIS OSILATOR
Osilator
dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara. Berdasarkan pembangkitannya,
osilator dibedakan menjadi dua:
- Self sustaining ( free running
oscillator )
- Nonself sustaining ( triggered
oscillator )
Untuk "free running oscillator" terdapat empat kebutuhan
agar osilator umpan balik bekerja:
- Amplification (penguatan)
- Umpan balik positif
- Pembentuk frekuensi
- Power supply
Tergantung kepada
alam bentuk gelombang yang dibangkitkan, osilator dapat dibagi menjadi dua
kategori : osilator sinusoidal atau osilator harmonic dan osilator relaksasi. Osilator sinusoidal menghasilkan bentuk
gelombang sinusoidal atau mendekati sinusoidal pada frekuensi tertentu.
Osilator relaksasi menghasilkan bentuk gelombang bukan sinusoidal seperti
gelombang segiempat dan gelombang gigi-gergaji.
Osilator dapat pula digolongkan pada alat-alat tertentu yang
menghasilkan osilasi. Pada penggolongan ini, osilator dapat merupakan jenis
resistansi negatif atau jenis umpan balik. Osilator resistansi negatif
menggunakan alat aktif yang memproses lengkung karakteristik arus tegangan
dengan kemiringan negatif dalam daerah operasinya. Dioda kanal merupakan alat
resistansi negatif yang digunakan dalam resistor. Osilator umpan-balik
sebaliknya, mempunyai penguat umpan-balik regeneratif (positif), dimana perolehan
lingkar juga diatur sedemikian sehingga perolehan keseluruhan menjadi tidak
terhingga.
Baik osilator sinusoidal maupun osilator relaksaasi dapat
merupakan jenis resistansi negatif dan jenis umpan-balik. Osilator sinusoidal
jenis umpan-balik dapat digolongkan lebih lanjut menjadi osilator LC
(indktor-kapasitor) dan RC (tahanan kapasitor).
Osilator sinusoidal kadang-kadang digolongkan menurut frekuensi sinyal yang dihasilkan. Jadi osilator yang membangkitkan sinyal dalam daerah frekuensi audio dikenal sebagai osilator frekuensi audio. Demikian pula, osilator yang menghasilkan sinyal-sinyal daerah frekuensi radio dinamakan osilator frekuensi radio, dan seterusnya.
Klasifikasi osilator didasarkan pada daerah frekuensi yang dihasilkan :
Osilator sinusoidal kadang-kadang digolongkan menurut frekuensi sinyal yang dihasilkan. Jadi osilator yang membangkitkan sinyal dalam daerah frekuensi audio dikenal sebagai osilator frekuensi audio. Demikian pula, osilator yang menghasilkan sinyal-sinyal daerah frekuensi radio dinamakan osilator frekuensi radio, dan seterusnya.
Klasifikasi osilator didasarkan pada daerah frekuensi yang dihasilkan :
- Osilator Frekuensi Audio (AF) beberapa hz -20
KHz
- Osilator Frekuensi Radio (RF) 20 KHz - 30MHz
- Osilator Frekuensi Sangat Tinggi (VHF) 30MHz
- 300MHz
- Osilator Frekuensi Ultra Tinggi (UHF) 300MHz
- 3GHz
- Osilator Gelombang Mikro 3 GHz - Beberapa GHz
1.
OSILATOR HARMONIK atau OSILATOR SINUSOIDAL
Bentuk
gelombang sinusoidal periodik mempunyai fenomena yang sangat mirip gerakan
bandul-mekanik atau bandul-matematis yang akan berayun ke kiri dan kemudian ke
kanan melalui titik diamnya dengan frekuensi yang tertentu dari:
(Persamaan 1)
Secara teori, bandul akan terus
berayun dengan simpangan yang tetap tanpa diperlukan energi tambahan dari luar
berbentuk dorongan yang searah ayunan. Tetapi pada kenyataannya, ayunan
tersebut makin lama makin mengecil simpangannya sampai akahirnya berhenti di
titik setimbangnya. Hal ini disebabkan karena sistem bandul mengalami gaya
gesekan dengan udara selama dia mengayun yang akhirnya tentu mengurangi energi
bandul sampai menjadi nol.
Dalam hal ayunan elektronis, yaitu yang terjadi pada rangkaian osilator,
tepatnya pada satu tank-circuit, ayunan yang berbentuk siklus pengisian dan pengosongan
muatan kapasitot akan berlangsung terus tanpa memerlukan energi elektris
tambahan dari luar. Sebuah tank-circuit ditunjukkan pada gambar di bawah ini
yaitu satu induktor yang terpasang paralel dengan sebuah kapasitor.
Gambar 1 Komposisi
sebuah tank-circuit
(a) tank-circuit,
(b) saat pengisian kapasitor,
(c) saat pengisian induktor.
Dalam keadaan diam, sebuah
tank-circuit hanyalah sebuah rangkaian biasa seperti ditunjukkan pada Gambar
1(a). Tetapi bila diinjeksikan satu muatan listrik pada kapasitornya sampai
penuh seperti ditunjukkan pada Gambar 1(b), maka disitulah akan dimulai
osilasi. Energi listrik yang telah tersimpan dalam kapasitor akan mengalami
pengosongan (discharge) ke induktor
sampai muatan kapasitor tersebut habis. Energi listrik tersebut kemudian
berpindah seluruhnya ke induktor. Setelah itu proses discharge terjadi
sebaliknya, yaitu dari induktor ke kapasitor sampai muatan seluruhnya ditampung
kapasitor. Selanjutnya siklus yang sama terjadi dan demikian seterusnya. Bila
tidak terjadi kerugian energi karena disipasi energi pada bahan resitif
induktor dan kerugian dielektrik pada kapasitor, maka ayunan atau osilasi
tersebut berlangsung terus. Tetapi dalam kenyataannya tidaklah demikian.
Untuk mempertahankan osilasi
tersebut, maka harus ada energi tambahan dari luar tank-circuit yang dapat
mempertahankannya. Hal yang sama terjadi pada ayunan bandul-matematis seperti
diuraikan di atas, yaitu dorongan yang searah ayunan. Sementara pada
tank-circuit, energi yang ditambahkan harus satu fasa dengan fasa osilasi.
Inilah yang dimaksudkan, bahwa osilasi listrik tersebut mempunyai fenomena yang
persis sama dengan ayunan bandul-matematis. Frekuensi osilasi juga mempunyai
bentuk yang mirip, yaitu,
(Persamaan 2)
Pelaksanaan pemberian energi
tambahan dari luar tank-circuit agar osilasi berlangsung terus, dilakukan
dengan proses feedback dari output ke tank-circuit. Secara umum, apabila satu
penguat mempunyai jalur feedback positif sedemikian, sehingga dicapai satu
kondisi yang disebut sebagai Barkhausen-Criterion, maka
terjadilah osilasi tersebut.
Secara umum, diagram blok sebuah
penguat dengan jalur feedback dilukiskan pada Gambar 2. A adalah faktor penguatan tanpa feedback sementara β adalah fungsi-alih jalur feedback. Dengan adanya jalur umpan-balik positif, maka faktor
penguatan menjadi,
(Persamaan 3)
Gambar 2 Diagram blok
penguat dengan jalur umpan balik positif
Kriteria Barkhausen untuk menghasilkan satu osilasi, adalah kondisi dimana,
faktor ( 1-A β ) = 0 atau Aβ = 1,
sehingga nilai Af menjadi
tak berhingga. Hal ini mempunyai makna, bahwa sinyal
output (sinusoidal) tetap ada walupun inputnya nihil. Karena kedua faktor
tersebut, A dan β, adalah bilangan kompleks, maka kondisi Aβ = 1, menunjukkan, bahwa |Aβ| = 1, dan fasa Aβ = nol. Kedua
parameter ini masing-masing dapat digunakan untuk menentukan syarat osilasi,
dan nilai frekuensi osilasinya.
Rangkaian osilator yang menggunakan tank-circuit, secara diagram
blok ditunjukkan pada Gambar 3. Jenis osilator yang
menggunakan tank circuit adalah Hartley, Colpitts, dan osilator Clapp.
Gambar 3 Diagram blok osilator yang menggunakan tank-circuit (tuned circuit)
Diagram
blok Gambar 3 ini bila disesuaikan dengan digram blok Gambar 2 adalah, blok
amplifier pada Gambar 3 adalah blok amplifier pada Gambar 2 yang mempunyai
penguatan A. Sedang blok umpan-balik pada Gambar 2 direpresentasikan sebagai
impedansi Z2 pada Gambar 3, yang outputnya adalah tegangan Vi’,
yaitu sinyal umpan-balik positif. Z1, Z2, dan Z3,
masing-masing adalah komponen tank-circuit yang digunakan.
Rangkaian
tiga loop di atas membentuk satu rangkaian penggeser fasa antara input dan
outputnya. Rangkaian tersebut akan berosilasi dengan frekuensi tertentu bila
total pergeseran fasanya sebesar 0º, serta loop-gain sama atau lebih besar dari
satu. Kedua persyaratan tersebut adalah kriteria lengkap Barkhausen. Bila nilai mutlak loop-gain lebih besar dari satu, maka
amplitudo osilasi membesar dalam rangkaian osilator praktis, osilasi yang
membesar itu terus berlangsung sampai daerah nonlinier karakteristik amplifier
itu sendiri yang membatasi nilai loop-gain tersebut sampai menjadi satu.
Setelah itu, nilai satu tersebut secara otomatis dipertahankan tetap satu, atau
dihasilkan kondisi ‘stabil’ osilasi.
Blok
rangkaian dapat dianalisa bila rangkaian diputus pada input amplifier, dan
menghitung loop-gain ( = perkalian Aβ ) dari Vi
ke Vi’. Bila impedansi input cukup besar, maka
dapat diabaikan, dan dihasilkan dua loop yang masing-masing dialiri arus I1
dan I2. Persamaan loop yang muncul adalah,
Dengan
menyelesaikan empat persamaan tersebut di atas, dihasilkan,
(Persamaan 3)
Karena pada kondisi resonansi, (Z1
+ Z2 + Z3) merupakan rangkaian resonansi seri dengan
nilai Q yang tinggi, maka nilai resistansi-dinamis-nya yang dihasilkan sangat
kecil serta dapat diabaikan, sehingga jumlah ketiga reaktansi tersebut sama dengan
nol, atau,
(Persamaan 4)
dan nilai loop gain Persamaan 3 menjadi
leih sederhana seperti persamaan berikut,
(Persamaan 5)
Pada penerapannya, tiga reaktansi tersebut dapat bervariasi,
sehingga terbentuk rangkaian osilator Hartley misalnya, dimana X1
dan X2 adalah induktor, dan X3 adalah kapasitor, dsb.
1 comments:
yuhu gan
alat pemisah lcd
Post a Comment